Sabtu, 23 Juni 2018

Hubungan katrol dengan iad


TUGAS IAD
Alat Peraga  : KATROL DAN SABUK

1. Deskripsi Alat peraga
Peragaan ini menggambarkan tentang mekanisme putaran suaru roda dengan roda lainnyasebagai suatu kesatuan putaran dengan menggunakan sabuk dengan satu sumbu putaran.
Cara menggunakan  alat peraga :
a.       Amati hubungan antar roda dengan sabuk dan pemutar
b.      putar roda-roda dengan pemutar
c.       perhatikan bagaimana roda-roda berputar melalui hubungan sabuk antar roda.

2. Hubungan alat peraga dengan IAD
Ilmu alamiah dasar yakni ilmu yang mengenai tentang konsep-konsep dasar yang dalam ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Ilmu ini mencakup tentang ilmu pengetahuan alam, seperti : matematika, kimia, fisika serta ilmu-ilmu lain yang mencakup tentang alam dan tentang teknogi. Berkembangnya teknologi mendukung berkembangnya ilmu pengetahuan manusia hingga terciptalah alat katrol dan sabuk yang mampu untuk mempermudah manusia dalam menjalankan kegiatan sehari-hari . Hubungan katrol dengan IAD karena katrol menggunakan prinsip fisika, yaitu ilmu yang mencangkup tentang unsur-unsur dasar pembentuk alam semesta, gaya-gaya yang bekerja di dalamnya, dan akibat-akibatnya; mencakup rentang yang luas: dari partikel sub atom pembentuk semua materi sampai kelakukan alam semesta sebagai suatu kesatuan kosmos. Katrol dapat menggubah arah gaya sehingga kerja yang dilakukan menjadi mudah.

3. Contoh dalam kehidupan sehari-hari
a.       Motor yang biasanya dikendarai mahasiswa untuk beraktivitas sehari-hari menggunakan katrol untuk menggerakan gigi.
b.      Katror dapat digunakan untuk meimba air
c.       Penggiling padi meggunakan mekanisme pengerak roda-roda dan sabuk.
d.      Mobil yang biasa dikendarai sehari-hari terdapat mekanisme pengerak untuk AC mobil.

4. kesimpulan
Ilmu alamiah dasar yakni ilmu yang mengenai tentang konsep-konsep dasar yang dalam ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Ilmu ini mencakup tentang ilmu pengetahuan alam, seperti : matematika, kimia, fisika serta ilmu-ilmu lain yang mencakup tentang alam dan tentang teknogi.Seiring dengan berkembangnya teknologi kita sering menemukan dalam kehidupan sehari-hari benda-benda atau alat-alat yang dapat mempermudah kita dalam menjalankan kegiatan sehari-hari tanpa kita sadari. Seperti katrol ini tanpa kita sadari katrol dan sabuk ini mempermudah kita dalam beraktivitas, seperti mengangkat alat yang berat, membantu petani dalam menggiling padi dan membuat mobil yang kita kendarai menjadi nyaman karen terdapat AC di dalamnya.

5. saran
Setelah kita mempelajari materi katrol kita mengetahui bahwa katrol dapat  memudahkan kita dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Sebaiknya kita dapat memanfaatkannya dengan baik sehingga kita tidak kesulitan dalam melakukan pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu masyarakat sebaiknya lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan katrol sehingga dapat tercipta benda-benda yang susunannya lebih kompleks dan rumit yang bermanfaat.

6. Dokumentasi Kelompok


 

Minggu, 26 November 2017

Manusia Dan Cinta Kasih. Manusia Dan Penderitaan

Cinta Dan Kasih Dari Sudut Pandang Psikologi

Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.

Cinta adalah suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Bisa dialami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke-21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu.

  • Dr Sarlito W. Sarwono berpendapat bahwa cinta memiliki 3 unsur yaitu:
  1. Keterikatan: Adanya perasaan untuk hanya bersama seseorang yang kita cintaiatau kita kasihi, segala prioritas hanya untuk dia, tidak mau pergi dengan oranglain kecuali dengan dia. Kalau janji dengan dia harus ditepati, ada uang sedikitbeli oleh-oleh untuk dia.
  2. Keintiman: Adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkanbahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilanformal seperti bapak, Ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil namaatau panggilan sayang dan sebagainya. Makan dan minum dari satu piring-cangkirtanpa rasa risih ataupun jengah, pinjam meminjam baju, saling memakai uangtanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan lainnya.
  3. Kemesraan: Adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa rindu jika jauh ataulama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang,dan suasana-suasana yang menimbulkan rasa romantis.

Cinta Dan Kasih Menurut Sudut Pandang Agama

ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengarkan dengan lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia.
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang- kadang mencintai orang lain, atau juga istri dan anaknya, harta, atau Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.
  1. Cinta Diri 
  2. Cinta Kepada Sesama Manusia 
  3. Cinta Seksual
  4. Cinta Keibuan
  5. Cinta kebapak-an
  6. Cinta Kepada Allah 
  7. Cinta Kepada Rasul
 Macam-Macam Cinta Dan Kasih :
  1. Kasih Sayang
          Kasih sayang adalah perasaan yang timbul dikarenakan rasa mencintai dan kerja keras yang diterapkan dengan perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka terhadap sesuatu.

      2. Kemesraan

          Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang sangat akrab, baik antara pria wanita yang sedang di mabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
            Filsuf Rusia, Salovjef dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri. Ia mudah hidup untuk orang lain”

      3. Pemujaan

        Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan perintah-Nya.


      4. Belas Kasihan
          
          Belas kasihanwelas asih, atau kepedulian adalah emosi manusia yang muncul akibat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati, perasaan ini biasanya memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang lain.


      5. Erotisme

       jenis kasih antara manusia yang berlawanan jenis, dalam hubungan suami-isteri, bertunangan, berpacaran dan sebagainya yang mengandung unsur ketertarikan kepada lawan jenis.



Pengertian Penderitaan


     Penderitaan menurut bahasa sanskerta merupakan menahan atau menanggung, atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. penderiataan merupakan keluh, kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan kepanasaan, dan lain-lain.



      1. Siksaan

          Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : 1. Kebimbangan 
                                2. Kesepian 
                                3. Ketakutan Berlebih (Phobia)
                               


     2. Kekalutan Mental

      Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :


  1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
  2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
  1. gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmani maupun rohani
  2. usaha mempertahankan diri dengan cara negative
  3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan


   3. Penderitaan Dan Sebab-Sebabnya

           A. Penderitaan yang timbul akibat perbuatan buruk manusia
          Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

      Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita, mislalnya :
·         Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap dan disiksa oleh majikanya seharusnya majikan yang biadab itu diganjaran dengan hukuman penjara oleh pengadilan negri supaya perbuatan itu dapat di perbaiki dan pembantu yang telah menderita itu bisa dipulihkan

Perbuatan buruk manusia terhadap lingkuangan juga menyebabkan penderitaan manusia, misalnya :
·         Musibah banjir dan tanah longsor bermula dari penghunian liar di hutan lindung, kemudian pohon-pohot dibabat menjadi tandus dan gundul oleh manusia penghuni liar itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi korban banjir, ratusan rumah hancur .




2    .   B. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
          Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.

          Bebebrapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini :
Seorang anak lelaki buta sejak diahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di universitas, dan akhirnya memperoleh gelar doctor di Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr. Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir


 4. Perjuangan 

      Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdiran bukan hannya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Apabila kita memperhatikan dan membaca riwayat hidup para pemimpin bangsa, orang-orang di dunia, sebagian dari kehidupannya dilalui dengan penderitaan dan penuh perjuangan.Berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Manusia hanya merencanakan dan Tuhan yang menentukan.


  5. Pengaruh Penderitaan 

    Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dan sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
   
   Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dan penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu tiri; anti kekerasan, ia berjuang menentang kekerasan, dan lain-lain.

Minggu, 22 Oktober 2017

Masalah Dan Kesalapahaman Introvert

Pernahkah Anda bertemu orang yang sulit dimengerti? Harus diseret hanya untuk jalan-jalan, makan-makan, kongkow, pesta, atau sekedar kumpul-kumpul? Berpikirnya seribu kali kalau diajak main? Mahal suaranya? Jarang menyapa walaupun dia baru pulang dari jauh? Jika demikian mungkin Anda sedang berhadapan dengan introvert. Saya sendiri termasuk dalam kategori ini.

Introvert? Mahluk apa lagi itu?

Kedua istilah introvert dan ekstrovert diistilahkan oleh psikolog Carl Jung pada tahun 1920. Beliau mendefinisikan keintrovertan sebagai “an attitude-type characterised by orientation in life through subjective psychic contents” dan keekstrovertan sebagai “an attitude type characterised by concentration of interest on the external object“. Mudahnya, introvert adalah orang yang menemukan kedamaian dalam kesendirian. Akan tetapi, hal ini sering disalahpahami oleh orang sebagai “introvert itu pemalu” atau “introvert itu hikikomori” atau bahkan “introvert itu antisosial”. Hal ini sama sekali tidak benar.
Introvert tidak mesti pemalu. Kondisi pemalu timbul karena penderitanya takut atau tidak nyaman dalam kondisi sosial. Mereka cenderung gugup dalam bertemu orang lain dan canggung dalam mengungkapkan sesuatu. Hikikomori meningkatkan skala ini menjadi mengurung diri atau hanya mau tinggal di rumah saja. Biasanya mereka takut berinteraksi dengan manusia 3D atau mungkin antrofobia. Introvert pada umumnya tidak. Lebih tepatnya, kami mengganggap orang lain itu melelahkan atau mungkin reseh.
Ekstrovert merasa hidup jika bertemu orang lain dan redup jika sendirian. Mereka cenderung bosan atau kesepian dalam kondisi sendirian. Jika ekstrovert sendirian barang lima-sepuluh menit, mereka akan langsung mencari ponselnya atau membuka jejaring sosial. Sebaliknya, orang introvert cenderung lelah setelah beberapa jam dalam mode sosial. Setelah itu, kami butuh waktu untuk mendamaikan dan menenangkan diri. Ngecas lah, intinya. Ini bukan antisosial. Bukan pula tanda-tanda depresi. Bagi kami kesendirian sama seperti tidur untuk mengumpulkan kembali pikiran-pikiran dan informasi yang didapat setelah bersosialisasi tadi.
Hasil riset menyatakan bahwa introversi (keintrovertan) dan ekstroversi (keekstrovertan) berhubungan dengan keturunan atau setidaknya berhubungan dengan komponen genetik. Pada buku Introvert Advantage Making Inner Strengths, dijelaskan bahwa neurotransmitter pada otak introvert dan ektrovert memiliki jalur dominan yang berbeda. Introvert cenderung terlalu sensitif terhadap Dopamine, terlalu banyak rangsangan luar membuat mereka lelah. Sebaliknya, ekstrovert tidak bisa mendapatkan cukup Dopamine sehingga mereka butuh Adrenaline untuk membuatnya sebagai pasokan untuk otak.
Jalur peredaran darah pada otak keduanya juga berbeda. Suatu studi mengatakanbahwa peredaran darah pada introvert banyak terjadi di lobus frontal di daerah yang bertugas mengatur pemrosesan internal seperti perenungan dan banyak terkait dalam proses perencanaan dan pemecahan masalah. Sedangkan peredaran darah ekstrovert banyak mengalir pada lobus temporal dan posterior thalamus yang banyak berurusan dengan masalah indera dan emosi.

Jumlah Introvert

Introvert cenderung sedikit dalam populasi global: hanya 25-30%. Hal inilah yang menyebaban introvert cenderung sulit dimengerti orang banyak karena memang kami minoritas, karena masyarakat jarang dilatih untuk berhadapan dengan orang seperti kami. Banyak kesalahpahaman terjadi atas introvert khususnya dari kalangan ekstrovert. Bahkan mungkin bagi seorang introvert sendiri, aksi introvert lain agak kurang bisa dimengerti. Hal ini tidak lain disebabkan karena cara dunia ini bekerja dan kondisi sosial bekerja ditetapkan oleh para ekstrovert tanpa mempertimbangkan bagaimana introvert bereaksi.

Introvert itu arogan?

Tidak juga. Kesalahpahaman ini mungkin ada hubungannya dengan wujud kami yang lebih cerdas, lebih berkepala dingin, lebih tenang, lebih reflektif, dan lebih sensitif dibanding ekstrovert. Selain itu, mungkin karena kami kurang melakukan basa basi, kekurangan yang sering dianggap oleh ekstrover sebagai tindakan meremehkan. Introvert cenderung berpikir sebelum berbicara sedangkan ekstrovert berbicara sambil berpikir. Inilah mengapa rapat-rapat para ekstrovert tersebut memakan waktu tidak kurang dari 4 jam.
Introvert hampir selalu memperkirakan setiap perkataannya atau bisa dibilang cenderung kalkulatif. Apakah perkataan ini  penting, bisa dianggap lucukah, cocokkah ini dengan konteks, bagaimana kira-kira reaksi pendengarnya, atau bagaimana efek jangka panjangnya. Dengan demikian introvert kemungkinan besar tidak pernah keceplosan, semua kata-katanya terencana. Kalaupun pernah terdengar seperti keceplosan, pasti itu disengaja. Saya sendiri pernah beberapa kali melakukan hal ini.

Introvert itu pendiam? Mahal suaranya?

Introvert bukan pendiam walaupun kami memang cenderung diam alias tidak banyak bicara. Hanya saja  introvert tidak suka berbicara yang remeh temeh apalagi dengan sembarangan orang kecuali mungkin dengan beberapa orang yang baru bertemu pertama kali. Dengan demikian introvert hanya berbicara jika memang dibutuhkan. Introvert lebih suka menjadi pengamat (observer) dan menganalisa keadaan. Hey, orang yang terkuat dalam suatu ruangan atau rapat biasanya yang paling pendiam, bukan? Jika dia sudah bicara yang lain pasti mengangguk-angguk.
Intinya introvert bukan tidak suka berbicara. Mereka hanya tidak suka basa-basi kecuali mungkin dengan teman dekat. Mereka juga cenderung lebih suka pembicaraan yang serius dan mendalam dibanding pembicaraan yang melebar. Kemudian, coba saja ajak saja seorang introvert mengobrol hal yang dia sukai, bisa tidak berhenti-berhenti bicaranya. Mereka juga bukan orang yang tidak pandai berbicara. Banyak seorang introvert yang bisa memberikan presentasi yang hebat. Bahkan banyak CEO yang mengaku bahwa mereka itu sebenarnya introvert, misalnya Bill Gates.
Karena berpikir sebelum bicara dan tidak suka basa-basi, orang yang bicara dengan introvert biasanya tidak luwes, kadang berhenti atau jeda canggung (awkward) di tengah. Mentok. Akan tetapi, karena sifat mereka yang cenderung diam dan kalkulatif, mereka bisa menjadi pendengar yang baik dan terkadang solutif.

Introvert cenderung tertutup?

Mungkin benar. Karena tidak banyak bicara, introvert cenderung tertutup. Introvert juga tidak suka membicarakan dirinya atau hal pribadi ke sembarangan orang. Tidak seperti ekstrovert yang biasanya bicara sampai berbusa-busa dan sering melakukan dialog semi internal, mengutarakan kekecewaan, menjelaskan siapa dirinya, dan apa yang telah ia perbuat ke semua orang. Seringnya perilaku ekstrovert ini membuat gila orang introvert yang mendengarnya. Tidak seperti ekstrovert, introvert sering menyalahkan diri sendiri dan hanya mengutuk kegelapan.
Oh ya, karena introvert cenderung tertutup berbahagialah kalian yang mendapati orang introvert sebagai teman Anda yang bisa bicara terbuka tentang dirinya kepada Anda. Ia bisa menjadi teman setia sepanjang hidup.
Introvert juga tidak suka dirinya dibesar-besarkan atau jadi perhatian orang. Berbeda dengan ekstrovert yang tidak akan ragu atau canggung saat memamerkan pencapaian IP atau target di blognya atau detail mata kuliah yang diambil semester lalu beserta nilainya atau berhasil wisuda dengan cum laude. Introvert tidak. Kami tidak suka jadi bahan pembicaraan. Kami akan cenderung diam misalkan saat menang lomba, mendapat penghargaan, atau pertukaran pelajar ke luar negeri. Saya sendiri pun akan begitu. Misalkan saya mendapatkan kesempatan pertukaran pelajar ke luar negeri tidak akan ada yang tahu meskipun itu teman dekat sendiri mungkin hingga beberapa hari keberangkatan. Saya tidak suka hal itu mengubah pandangan orang atau jadi bahan pertanyaan saat ketemu. Tidak penting.

Introvert tidak sopan?

Sama sekali salah. Saya sudah menyebutkan bahwa introvert tidak suka basa-basi bukan. Kami hanya ingin semua orang hidup jujur apa adanya tanpa ada kata-kata remeh temeh penghalus belaka.
Kami tidak suka mengucapkan selamat baik itu selamat ulang tahun, selamat lebaran, selamat jalan, atau selamat tinggal. Kemudian, kami menganggap pemberian testimoni dan sebagainya itu adalah hal yang melelahkan. We will never look forward to it. Bahkan kami (atau setidaknya saya) hanya akan memberikan sapaan sedikit (seperlunya) kepada teman yang ketemu di jalan.
Meskipun mungkin, jika saya melihat orang lain pergi jauh (misal ke luar negeri) tanpa mengucapkan salam perpisahan saya sendiri juga menganggap hal itu kurang sopan walaupun sepertinya saya juga akan melakukan begitu. Begitu pula kebanyakan orang khususnya ekstrovert. Hal ini tidak lain buku etika yang banyak beredar dan diajarkan di sekolah mengatakan demikian dan ini tak diragukan lagi ditulis oleh ekstrovert. Karena ekstrovert berkuasa, masyarakat pun cenderung memberikan ekspektasi dan akhirnya yang demikian terjadi.
Oleh karena itu, jangan heran terhadap orang yang tidak mau memulai menyapa Anda setelah ia pulang dari bepergian jauh karena bisa jadi dia itu introvert dan menganggap hal itu tidak perlu atau bahkan melelahkan. Sebaliknya, jika Anda mampu datangilah dia dan beri sapaan duluan. Yakinlah mereka akan membalas dengan senyum. Oh ya, meskipun tidak suka basa-basi, tidak berarti introvert tidak suka atau tidak bisa melucu loh ya. Justru biasanya mereka memiliki humor masing-masing yang orisinil dan berbeda.

Introvert antisosial?

Sama sekali tidak. Memang introvert lebih nyaman dengan pikirannya sendiri. Mereka suka berpikir, suka berkhayal, dan cenderung beraktifitas sendirian atau melibatkan sedikit orang. Akan tetapi, seperti yang ditekankan di atas, introvert bukan benci berinteraksi. Hanya saja kami cenderung tidak ingin melakukan hal yang tidak perlu. Konservasi energi adalah motto kami.
Bertentangan dengan pendapat kebanyakan, introvert juga suka bersosialiasi tetapi dalam cara yang berbeda dan frekuensi yang lebih sedikit dibanding ekstrovert. Kami juga suka kok diajak pergi jalan-jalan hanya saja jika ada kepentingan misal untuk membeli sesuatu, menonton film, atau foto-foto, bukan cuma kongkow tidak jelas. Setelah itu, jika terlalu kami, kami butuh waktu untuk mengecas energi lagi dan mengatur pikiran kami.
Akan tetapi, memang introvert lebih nyaman relaksasi di tempat yang tenang dibanding di tempat ramai (seperti pesta). Itulah mengapa kami susah diajak ke acara-acara atau pesta (misalnya syukuran wisuda) yang ramai. Jika kami datang pun kami tidak tahu harus berbuat apa disana. Tidak ada yang menarik.

Terus kalau ketemu orang introvert gimana?

Jika bertemu orang introvert sapalah dan ajak bicara. Intinya mulailah percakapan. Sudah saatnya orang ekstrovert mengenail lebih jauh orang-orang introvert dan melatih diri berkomunikasi dengan mereka. Mereka tidak menyapa Anda bukan karena mereka tidak sopan, Anda tidak penting, atau bagaimana. Hanya saja itu sudah menjadi bagian dari psikologi mereka. Akan tetapi jangan terlalu banyak bicara keluar topik (off topic) atau tidak sesuai konteks (atau basa basi lah kasarnya) dengan mereka. Hal itu justru akan membuat mereka lelah.

Bagaimana saya memberi tahu teman saya bahwa saya mendukung dia dan menghargai keputusannya menjadi introvert?

 Pertama, ketahuilah bahwa introvert bukanlah pilihan. Ia bukan gaya hidup. Ia adalah orientasi. Kedua, jika mememukan introvert sedang melamun atau diam atau bingung di keramaian, jangan menanyakan “kenapa mas?” atau “sehat gan? ada masalah?”. Ketiga, jangan juga mengatakan hal selainnya.